Teknologi kendaraan bermotor berkembang sangat cepat, tapi sayang kemajuan teknologi ini kurang diimbangi oleh pengetahuan tentang perawatan mesin. Oli yang ibarat darah dalam tubuh manusia memegang peranan sangat penting selain sebagai pelumas, pembersih dan pendingin juga media pembantu terjadinya kompresi di ruang bakar.
Kasus banyak terjadi saat konsumen akan tap oli di bengkel, pemilihan oli mesin yang masih asal-asalan atau asal ngetap tanpa tahu dan memperhatikan viskositas (SAE) oli mesin yang sesuai atau direkomendasikan pabrikan motor tersebut.
Hal ini sangat penting bagi mesin mobil yang sudah mengadopsi katup hidrolis (mesin modern). Teknologi katup itulah yang sebenarnya menentukan tingkat viskositas (SAE) oli mesin yang digunakan. Secara umum oli yang dibutuhkan berviskositas rendah, alias oli encer. Pemakaian oli jenis ini mutlak karena oli dapat dengan mudah masuk ke berbagai celah yang ada supaya pelumasan lebih maksimal. Mesin modern memiliki lubang penyemprot oli di bagian kepala silinder dengan diameter kecil sekali, jadi harus dijaga agar nggak mampet dengan pemakaian oli yang tepat.
Risiko kerusakan akan bertambah besar ketika mobil pertama kali dinyalain di pagi hari. Saat itu dikenal oleh ahli pelumas sebagai waktu kritis, karena oli masih mengendap di bawah mesin. Nah, supaya bebas kemampatan, maka oli harus memiliki viskositas yang tepat. kalau terlalu kental dan kualitasnya jelek, lama-kelamaan akan menyumbat saluran sirkulasi oli (kerak oli). Kalau sudah begini, semua komponen di dalam kepala silinder mulai dari camshaft dan katup akan kurang pelumasannya. Komponen akan saling bergesekan langsung tanpa pelicin. Paling parah, piston bisa macet dan timing belt akan putus.
Sebenarnya oli yang bagaimana sih yang cocok?? jawaban setiap konsumen pasti berbeda karena kondisi atau umur mesin, perawatan (pemakaian oli berbeda-beda) dan cara pengemudian juga ikut berpengaruh pada keausan komponen mesin.
- Gunakan oli rekomendasi pabrikan motor atau oli aftermarket dengan SAE yang sama.
- Putaran mesin ringan dan responsif.
- Dengarkan suara mesin setelah tap oli, oli yang cocok akan bikin suara mesin halus tidak berisik.
- Suhu mesin stabil dan penguapan oli yang minim.
Tips memilih oli:
Mobil baru yang berumur 1-2 tahun minimal SAE-nya 10W-40 dan untuk mesin yang berkilometer 10.000 lebih cocok SAE 15W-40.
Meski sudah banyak oli beredar, masih banyak konsumen yang menyebut ada oli jelek. Sebenarnya, bukan oli yang jelek, namun oli yang dipakai tersebut tidak sesuai dengan teknologi mobil. Berakibat hasil yang tidak maksimal. Yah.. apapun jenisnya, paling tidak masih lebih encer dari SAE 20W-50.
0 comments:
Semua orang bebas untuk memberikan komentar berupa saran, pendapat dan kritik di website ini dengan ketentuan sebagai berikut:
-Tidak berkomentar dengan bahasa yang menyinggung dan merugikan orang lain.
-Tidak berkomentar diluar topik pembahasan.
-Komentar tidak mengandung unsur pornografi, pornoaksi, scam, dan hal-hal yang bersifat negatif.
-Komentar yang tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan tersebut akan dihapus.